08 March 2007

Kesadaran yang Terlambat

Republik kembali berduka. Yogyakarta membara, pesawat Garuda lelah dan jatuh ketika mau landing.
Ketika musibah datang, maut pun menjemput apa yang bisa kita lakukan ? Belum hilang dari Ingatan kita, Kapal kita banyak tenggelam, Gunung Merapi muntah lahar, Tsunami yang menghancur luluhlantakkan serambi Mekkah, Pantai Selatan meluap bahkan yang paling mutakhir adalah jatuhnya pesawat Boeing 737 milik maskapi penerbangan negeri ini yang nota bene memiliki pelayanan prima. Ternyata semua itu menggugah nurani kita, maka timbullah pertanyaan yang sampai kini tak pernah ada (atau memang ndableg) jawabannya : "Apa salah kita ?, Apa Dosa Kita" sampai akhirnya Sang lengendaris Ebiet G.Ade menyuruh kita bertanya kepada rumput yang bergoyang.
Keputusasaan Ebiet ini nampaknya merupakan representasi dari masyarakat kita yang selalu kehilangan arah dalam menjalani kehidupan fana ini.
Kita terlalu sering melihat kesombongan-kesombongan manusia dalam hidup ini seolah kita hidup-hidup sendiri, makan makan sendiri, sehat-sehat sendiri, pintar-pintar sendiri, kaya-kaya sendiri. Kita telah jauh meninggalkan-Nya. Kemaksiatan yang legal muncul di mana-mana hanya dengan dalih 'demi perut'.

No comments:

Post a Comment

Silakan beri komentar yang membangun...